Pendekar Binal bagian 25

“O, jadi kawanku si babi dan ....” Kim Go Xing tergegap jeri 

“Hm, kalau kawan-kawanmu itu sudah mampus, untuk apa kau hidup sendirian? Serahkan nyawamu!” baru habis ucapannya segera pula Yan Nan Tian menubruk maju dan jari tangannya yang keras laksana baja mencengkeram dada lawan.

Kim Go Xing, si kera emas itu ternyata tidak mengelak dan juga tidak melawan sama sekali. Ketika cengkeraman Yan Nan Tian diperkeras, seketika jari-jarinya menancap ke dalam daging Kim Go Xing. Tapi Kim Go Xing masih tetap berdiri tanpa merintih sedikit pun.

“Hm, tak kusangka tubuhmu meski kecil ternyata juga seorang laki-laki,” kata Yan Nan Tian.

“Jika dalam keadaan biasa dapatlah kuampuni jiwamu, tapi sekarang ... Hm, apa yang akan
kau katakan lagi?”

Mendadak Kim Go Xing menengadah dan tertawa seperti orang gila, lalu berkata, “Walaupun tubuhmu besar, tapi kau pun belum terhitung seorang lelaki sejati.”

Dalam keadaan demikian, andaikan Kim Go Xingmencaci maki Yan Nan Tian dengan kata-kata kotor dan rendah apa pun juga dapat dimengerti, namun dia justru menista bahwa Yan Nan Tian bukan seorang lelaki sejati, betapa pun makian ini membuat pendekar besar itu melengak.

“Hm, selama hidupku ini, setiap tindakanku rasanya dapat kupertanggungjawabkan kepada dunia dan akhirat, sudah tentu banyak juga orang yang mencaci maki diriku, tapi antara baik dan jahat memang tidak mungkin berdiri bersama, maka makian apa pun yang kau lontarkan padaku tidak menjadi soal bagiku. Namun apa yang kau katakan sekarang perlu juga diketahui apa dasarnya, coba jelaskan.”

“Kalau tidak dapat membedakan antara benar dan salah, tidak tahu memisahkan antara budi dan benci, apakah orang demikian dapat dianggap sebagai lelaki sejati?”

“Hm, memangnya aku ....”

Belum sempat Yan Nan Tian melampiaskan suaranya yang murka itu, dengan suara keras Kim Go Xing lantas memotongnya, “Jika engkau adalah manusia yang tahu membedakan antara yang benar dan salah, maka engkau tidak layak membunuh diriku?”

“Mengapa tidak layak membunuhmu?” tanya Yan Nan Tian penasaran.

“Coba jelaskan dulu, sebab apa kau ingin membunuhku?” balas Kim Go Xing bertanya.

Dengan suara bengis Yan Nan Tian berteriak, “Adiku, Jian Feng telah ....”

“Itulah dia,” kembali Kim Go Xing memotong ucapannya, “kalau engkau membunuh diriku lantaran persoalan lain, maka aku takkan bicara apa-apa. Tapi kalau kau bunuh diriku karena urusan Jian Feng, maka itu berarti engkau tidak tahu antara budi dan benci dan tidak dapat membedakan yang salah dan yang benar.”

“Memangnya gerombolan kalian menyangkal tidak pernah membunuh Jian Feng?” bentak Yan Nan Tian dengan murka.

“Tidak. Kami 12 Shio adalah gerombolan bandit, bandit kerjanya merampok dan membunuh memang bukan rahasia lagi, maka apa yang terjadi bukanlah sesuatu dendam kesumat yang luar biasa. Yang lebih penting adalah peranan lain, yaitu orang yang memerintah  kami untuk membunuh Tuan Jian Feng, dia itulah sasaran sesungguhnya bagimu untuk menuntut balas. Dan apakah kau tahu siapa gerangan dia itu? Bukankah lucu, engkau tidak mencari musuh yang sesungguhnya, tapi malah mencari kami. Sekalipun engkau dapat membunuh habis seluruh anggota kami, juga tidak berarti
engkau telah berhasil menuntut balas bagi kematian Jian Feng.”

Cara bicara Kim Go Xing yang lancar, tegas serta berani itu membuat Yan Nan Tian yang murka itu jadi melunak juga. 

Tiba-tiba terkilas suatu pikiran dalam benaknya, bentaknya mendadak, “Mungkinkah orang yang memerintah kalian adalah si binatang kecil Jian Qin? Ya, tentang perjalanan Adik Jian Feng hanya binatang kecil itu saja yang diberitahu dan dia pula yang disuruh menyampaikan beritanya padaku.”

Air muka Kim Go Xing tampak agak berubah, jawabnya, “Ya, memang tepat terkaanmu. Tampaknya tidak cuma badanmu saja yang besar, tapi otakmu juga berkembang dengan baik. Tuan Jian Feng memang telah dijual oleh kacung kepercayaannya, dijual dengan harga tiga ribu tael perak, hanya tiga ribu tael perak.”

No comments:

Post a Comment